JAKARTA – Potensi wisata di Kabupaten Kebumen perlu ditingkatkan pengelolahannya oleh Pemerintah setempat. Potensi pariwisata di Kabupaten Kebumen dinilai bisa meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam memaksimalkan potensi pariwisata itu, pimpinan DPRD Kabupaten Kebumen berinisiasi untuk menyambut kerjasama dengan PT. Mercu Buana Center dalam rangka penataan pariwisata di Kabupaten Kebumen. Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Aula Universitas Mercu Buana Menteng, Jakarta Pusat, pihak DPRD Kabupaten Kebumen dan Mercu Buana Center memiliki gagasan untuk menjadikan Kabupaten Kebumen sebagai kota pariwisata.
“Aparatur Pemerintahan, legislatif maupun eksekutif harus berkolaborasi dalam mengembangkan Kabupaten Kebumen menjadi kota pariwisata,” kata General Manajer Mercu Buana Center, Dr. Henni Gusfa. M.Si dalam pertemuan tersebut, Sabtu (28/11).
Menurut akademisi bergelar doktor itu, Mercu Buana Center juga siap membantu meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen lewat pariwisatanya berbasis Indigenous Societies. Selain itu, kerja sama ini juga akan menyasar kepada peningkatan kapasitas aparatur Pemerintahan daerah di Kabupaten Kebumen secara berkelanjutan. Sehingga APBD Kabupaten Kebumen lebih baik dan setara dengan Kabupaten-Kabupaten lain di Jawa Tengah.
“Setelah itu membantu peningkatan kompetensi aparatur pemerintah daerah, sehingga APBD mereka menjadi lebih baik, dan setara dengan Kabupaten-Kabupaten yang ada di sekitar Kebumen, seperti Wonosobo, Banyuwangi, Trenggalek, Malang dan lain lain,” ucapnya.
Baca Juga: Penyerahan sertifikat pelatihan ke Angkasa Pura I & II
Direktur Utama Mercu Buana Center Dr. Setyo Riyanto, SE. MM.,CPM(Asia) mengatakan, dirinya memiliki pengalaman dalam mengembangkan satu wilayah. Dikatakan Setyo, Mercu Buana Center diisi oleh orang-orang profesional dan berpengalaman dalam menetapkan positioning satu daerah.
“Ini perusahan yang didirikan oleh universitas, kita masuk dalam satu segmen yang berbeda dengan apa yang selama ini kami jalani, tetapi PT ini berisi para profesional, saya sendiri mantan Direksi PT Pos Indonesia tahun 2009-2014,” kata Setyo dalam sambutannya.
“Kalau bapak dan ibu pernah melihat Jogja istimewa dengan tubuh merahnya, itu saya yang memimpin projek City branding kota Jogja. Saya adalah salah satu yang terlibat dalam menetapkan positioning Brebes, Kulonprogo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Trenggalek,” sambungnya.
Dikatakan Setyo, kehadiran Mercu Buana Center sendiri untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan dengan pertemuan ini nanti bisa ditindaklanjuti dengan kerangka kerja bersama untuk menjadikan Kabupaten Kebumen sebagai kota pariwisata.
“Saya akan cerita sedikit tentang bagaimana peran kita sebagai pribadi maupun bagian dari pada Mercu Buana Center, itu adalah proses perbaikan peningkatan kualitas sumber daya manusia di beberapa kabupaten dan kota di Indonesia. Ntar saya lanjut menjelaskan tentang profile, dan sebelum nanti akan ditindak lanjuti dalam kerangka kerja sama, barang kali memungkinkan untuk kita garap ke depannya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kebumen H. Sarimun, S.Sy mengatakan, Kabupaten Kebumen terdiri 26 Kecamatan dari 449 desa, dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa. Namun PAD agak rendah dengan besaran Rp 317 miliar dan APBD sebesar Rp 2,7 triliun.
“Jadi dana ini membiayai semua masyarakat Kebumen,“ kata Sarimun.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, pertemuan dengan Mercu Buana Center ini bisa mendapat jalan keluar untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Kebumen dengan berbagai pengalaman yang dimiliki oleh Direktur Mercu Buana Center.
“Kami dari pimpinan DPRD tertarik sekali dengan pengalaman bapak yang sudah melakukan pengembangan potensi daerah di Kulonprogo, Banyuwangi dan beberapa daerah dan berharap Mercu Buana Center dapat mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Kebumen.,” pungkasnya. (*)